Polimorfisme 5’ untranslated region gen thyroglobulin (TG5) pada sapi Bali (Bos javanicus)
Lemak intramuskuler atau disebut juga lemak ‘marbling’ merupakan salah satu komponen penting dalam menghasilkan daging sapi yang berkualitas tinggi. Polimorfisme gen thyroglobulin (TG) pada daerah 5’ untranslated region lokus 5’UTR|BstYI (TG5) telah banyak digunakan sebagai marker genetik dalam meningkatkan marbling dan eating quality daging pada beberapa bangsa sapi potong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman genetik TG5 pada sapi Bali (Bos javanicus). Sampel DNA berasal dari 100 ekor sapi Bali di kawasan Maiwa Breeding Center (MBC), Kabupaten Enrekang, Propinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah PCR-RFLP menggunakan enzim BstYI. Hasil penelitian ini hanya menemukan dua tipe genotipe yaitu CC dan CT dengan proporsi masing-masing sebesar 99% dan 1%. Frekuensi alel C dan T masingmasing sebesar 0,995 dan 0,005. Uji chi-square menunjukkan frekuensi genotipe pada populasi yang diuji berada dalam keseimbangan Hardy-Weinberg (HWE). Nilai heterozigositas pengamatan (Ho) dan harapan (He) masing-masing sebesar 0,010 dan 0,009. Tingkat informatif penanda genetik (PIC) termasuk dalam kategori rendah (0,009). Kesimpulan dari penelitian ini adalah marker genetik TG5 tidak informatif dan tidak dapat digunakan sebagai marker genetik pada sapi Bali di kawasan MBC. Penambahan jumlah sampel dari beberapa daerah sumber bibit sapi Bali di luar kawasan MBC akan memberikan informasi yang lebih jelas mengenai keragaman genetik TG5 pada sapi Bali di Indonesia.
Kata kunci: gen thyroglobulin, PCR-RFLP, polimorfisme, sapi Bali, TG5