Ekonomi Politik dan Konstruksi Identitas Masyarakat Pekalongan Melalui Motif Buketan
Buketan yang berasal dari kata bahasa Perancis bouquet yang berarti rangkaian bunga, merupakan motif yang menjadi esensi dari batik Belanda yang dibuat oleh wanita Indo-Eropa pada akhir abad 19. Karena dibuat dengan menonjolkan keelokan dan kehalusan pada dekorasinya, motif ini cepat mendapatkan pasar. Kelompok-kelompok non-Indo, seperti masyarakat Tionghoa dan pribumi, kemudian membuat dan memadukan motif buketan dengan berbagai elemen kebudayaan mereka masing-masing. Dengan kata lain motif buketan menunjukkan bentuk-bentuk dari hibrida kebudayaan. Lebih jauh, motif ini juga menjadi kekhasan batik Pekalongan karena dibuat dan dikembangkan secara masif oleh masyarakat di Pekalongan dengan berbagai bentuk dan varian sandangan. Pembuatan motif buketan dengan demikian menunjukkan kontestasi masyarakat di Pekalongan dalam mengapropriasi dan mengimajinasikan identitas sosialnya. Terjadi proses negosiasi antara konsumen atau pasar dalam pembentukan selera yang terdapat pada habitus masyarakat Pekalongan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menterjemahkan bekerjanya sistem ekonomi politik, serta untuk menunjukkan konstruksi identitas masyarakat di Pekalongan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode etnografi yang mengamati dengan terbuka pengalaman budaya membatik khususnya motif buketan pada komunitas yang beragam di Pekalongan.